Bab 724
Mario terdiam sejenak.
Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan. Namun, teringat tentang hubungannya dengan Hera, aku mendengkus. "Kamu nggak akan takut. Lagian kamu nggak kekurangan wanita."
Mario masih diam saja dan menatapku, membuatku mulai sedikit tidak nyaman.
Saat aku ingin bertanya mengapa dia diam dan hanya menatapku, dia tiba-tiba berucap dengan pelan, "Daripada dijauhi olehmu, aku lebih takut kamu kenapa-kenapa."
Jadi, dia lebih memilih aku salah paham padanya, marah padanya, dan mencaci makinya. Dia juga sengaja menjaga jarak agar musuh tidak menyakitiku.
Semua yang dia lakukan adalah untuk kebaikanku.
Aku mengerti perasaan takut kehilangan itu, terutama jika kehilangan orang yang kita cintai.
"Cukup gombalnya, intinya kamu sudah menipuku," ujarku dengan tegas. Pada akhirnya aku tidak setuju dengan cara yang dia gunakan. Orang yang saling mencintai seharusnya berbagi kebahagiaan dan kesulitan bersama.
Mario mengelus wajahku. "Aku lebih baik kehilangan seluruh dunia daripada keh

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link