Bab 848
Saat aku mulai tertawa terbahak-bahak, Freya hanya duduk sambil menatapku. Setelah aku berhenti tertawa, dia baru berkata, "Kalau sudah puas tertawa, cepat kasih aku ide."
Biasanya Freya selalu bisa membuat keputusan sendiri. Kali ini dia pasti benar-benar tidak memiliki jalan lain hingga datang meminta bantuan dariku.
"Katakan dulu, apa Nico masih punya kesempatan untuk balikan denganmu?" Aku perlu memahami pemikirannya.
Freya mengambil jeruk di atas meja dan mengupasnya. "Menurutmu?"
Dia bukan tipe orang yang akan kembali ke mantannya, juga bukan orang yang mudah berubah pikiran. Jadi, ketika dia memutuskan untuk berpisah dengan Nico, hubungan mereka benar-benar sudah berakhir.
Hanya saja, Nico baru menyadari bahwa dia tidak bisa hidup tanpa Freya. Makanya sekarang dia ingin mengejarnya kembali.
Namun, sekarang ada Andrew, sahabat masa kecil Freya.
"Kalau kamu ingin mematahkan harapan Nico, pindah saja ke tempat ommu," saranku.
Freya tidak terkejut. "Apa alasannya?"
"Nico melakukan p

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link