Bab 92
"Maaf, saat ini ada masalah yang harus kutangani. Kalau Tuan Nico kembali, tolong sampaikan terima kasihku padanya."
"Oke, hati-hati di jalan."
"Terima kasih."
Kaira meninggalkan aula setelah berterima kasih dan bergegas pergi ke rumah sakit setelah menghentikan taksi di jalan.
...
Nico turun ke bawah secepat mungkin, hanya untuk melihat Kaira sama sekali tidak ada di aula Grup Fajar Raya.
Dia sudah pergi?
Nico jelas-jelas ingat telah menyuruh wanita itu untuk jangan pergi dulu.
Saat itu resepsionis berinisiatif untuk menghampirinya dan membantu menjelaskan.
"Pak Nico, begini, barusan Nona Kaira tiba-tiba menerima panggilan telepon mendesak dan harus pergi dulu. Saat akan pergi, dia juga menyuruhku untuk berterima kasih padamu."
Sekarang Nico benar-benar tidak bisa mendengarkan apa pun.
Terima kasih?
Tidak ada gunanya berterima kasih!
Sekarang Mike yang sudah menenangkan diri dengan susah payah mulai cemas lagi.
"Gawat."
Resepsionis menatap Nico dengan ragu, "Apanya yang gawat?"
"Harus

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link