Bab 22 Kamar Mandi
Maxi mengantar Gracia ke bandara. Tanpa peduli pada penolakannya, dia tetap mengirimnya pergi dengan paksa.
Kali ini dia akan mengantar barangnya sendiri. Dia tidak mengatakan apa pun pada orang di sisinya, hanya menyuruh mereka ikut.
Malam sebelum aksi, dia memeriksa mobilnya dengan teliti. Mobil itu sudah diperkuat dan anti peluru.
Selain itu, dia juga membutuhkan mobil cadangan sebagai kamuflase. Tidak ada yang tahu lokasi transaksi, semua orang sangat waspada.
Maxi membawa Ricky, orang yang tidak tahu mengira Ricky ikut mengantar barang juga.
Sedangkan aku diawasi dengan sangat ketat. Sejak terakhir kali kabur dan ditangkap kembali, aku tidak pernah punya kesempatan lagi bertemu Ricky secara pribadi dan berbicara dengannya.
Aku tidak tahu apakah kali ini dia akan berbahaya atau tidak. Tapi tanya pun tidak ada gunanya. Kalau ada masalah, mana mungkin Ricky sendirian bisa melawan begitu banyak orang Maxi?
Hatiku sangat gelisah, tidak tahu harus bagaimana. Selain Maxi, orang lain tida

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link