Bab 27 Aku Tidak Tahu Makam Mana Miliknya
Menjelang tahun baru, Roy datang menemuiku dan membawa banyak barang.
"Keisha, kamu benar-benar mau tinggal di sini seumur hidup?"
"Ya."
"Wanita sebaiknya menikah. Kalau nggak, nanti bagaimana?"
"Aku hamil anaknya, nanti aku akan hidup bersama anakku."
Roy terkejut mendengarnya, sampai gelas yang dipegang hampir jatuh.
"Kamu hamil?"
"Ya, anak Ricky."
"Seorang wanita hidup sendiri dengan anak, pasti akan lebih sulit." Roy berkata sambil termenung.
"Aku nggak peduli."
"Tapi pikirkan juga anakmu, lahir tanpa ayah."
"Bagaimana bisa nggak ada, Ricky adalah seorang pahlawan."
"Ah, kamu ini." Roy bilang beberapa hal lagi, lalu buru-buru pergi.
Beberapa hari kemudian, Vera datang membawa barang.
"Vera, kenapa kamu datang?"
"Aku mau kerja di klinikmu, mau terima nggak?"
"Asal kamu nggak keberatan gajinya sedikit."
Vera menaruh barangnya, lalu meletakkan tangan di perutku. Matanya seperti berkaca-kaca dan berkata, "Bagus sekali, punya anak adalah hal yang bagus."
"Kapten Roy yang menyuruhmu data

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link