Bab 213
Kadang-kadang, apa yang ditakuti justru datang.
Ketika Cakra melihat pria paruh baya yang mendadak hadir itu, dia hampir ingin membunuhnya.
Dengan ekspresi dingin, dia mengangguk dan langsung membawa Nindi meninggalkan restoran.
Nindi pun berjalan beberapa langkah. Saat dia menoleh, pria paruh baya itu sudah menghilang!
Masih keheranan, dia pun bertanya, "Siapa itu tadi?"
"Nggak kenal."
"Tapi, dia memanggilmu 'Pak Julian'."
Nindi menatap Cakra dengan sorot penuh kecurigaan.
Cakra langsung gugup. Bagaimana dia harus menjelaskan ini?
Nindi berpikir sejenak, lalu berkata penuh pembenaran. "Mungkin dia rekan lama Perusahaan Patera Akasia. Usai konferensi investasi, banyak perusahaan yang ingin bekerja sama dengan kita."
Nindi kira, pria itu pasti datang untuk bekerja sama dengan Cakra.
Cakra tahu kalau dia salah paham, tetapi dia memilih untuk tidak menjelaskan dan hanya mengikuti arah pembicaraan Nindi. "Proyek ini memang punya prospek bagus."
"Bukan hanya bagus, tapi sangat bagus! Kamu t

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link