Bab 237
Menghadapi kecurigaan Sania, Nindi tak merasa terkejut.
Dia menjawab dengan tenang, "Otak udang sepertimu mencurigaiku?"
"Nindi, jangan alihkan topik pembicaraan."
Wajah Sania seketika merona merah. "Kamu sama sekali nggak bisa menyelesaikan soal itu, tapi barusan pasti diam-diam melihat ponsel untuk mencari jawaban dan menghafal semuanya. Itu bukan berarti kamu hebat!"
Serena yang terkejut sempat mengira Nindi benar-benar hebat.
Namun tidak disangka, semua ini hanya akal-akalannya saja.
Sania memberikan nasihat bijak. "Nindi, aku mengungkapkan kebenaran ini demi kebaikanmu agar nggak terus-terusan berbuat salah karena menipu itu nggak baik."
Nindi langsung tertawa. "Dasar tolol! Apa kamu kira semua orang sama tololnya denganmu? Orang yang mendapatkan nilai nol di UBMPT nggak pantas menentukan mana hal baik atau buruk untukku!"
Wajah Sania merona merah dan merasa orang-orang di sekitar sedang mentertawakannya.
Serena juga menunjukkan ekspresi menghina. Namun, karena tidak ingin membuat

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link