Bab 248
Seno pun berinsiatif, "Kali ini, aku yang akan lawan kamu! Apa kamu berani?"
"Boleh saja, tapi kalau kamu kalah, kamu harus minta maaf terbuka atas pelecehan yang kamu lakukan padaku di luar toilet tadi!"
Mata Nindi kelam dan bahkan agak mengintimidasi!
Seno pun langsung kikuk, "Kamu bicara apa? Kapan aku melecehkanmu?"
Jihan ikut menimpali "Ya, Nindi, jangan kamu pikir hanya karena kamu agak cantik terus kamu bisa menuduh orang sembarangan!"
Nindi mendengus, "Itu berarti tidak berani bertaruh, akui saja kalau kamu pengecut!"
"Siapa bilang aku pengecut, kalau mau taruhan ya ayo. Tapi kalau kamu kalah, kamu minta maaf secara terbuka karena telah mengunci ponsel semua orang, bagaimana?"
Seno merasa yakin bahwa dirinya pasti menang!
Nindi menyeringai. "Oke!"
Nindi kembali duduk di tempat dan mengenakan headphone.
Sebagian besar orang berdiri di sisi Seno karena yakin Nindi pasti kalah.
Pertandingan pun dimulai.
Seno tersenyum dan berkata, "Biar adil, aku nggak pilih karakter yang paling a

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link