Bab 284
Gedung ini penuh dengan para orang tua siswa yang mempertanyakan pihak sekolah. Telepon kantor sekolah sampai tidak berhenti berdering. Mereka merasa keselamatan putri mereka tidak terjamin dan meminta pihak sekolah memberikan penjelasan kenapa petugas asrama begitu lalai!
Pagi itu, Nindi sedang tidur nyenyak tetapi akhirnya terbangun karena dering telepon.
Dia melihat nomor yang tertera di layar, terasa familier. Sepertinya itu nomor pengacara keluarga Morris.
Nindi turun dari tempat tidurnya, berjalan ke balkon, lalu mengangkat telepon.
"Nona Nindi, soal insiden Seno, itu pasti rencanamu, 'kan? Kamu dengan sengaja melawan keluarga Morris. Itu nggak akan membawa keuntungan apa pun buatmu, malah akan membawa masalah besar untuk keluargamu!"
'Keluarga?'
Nada suara Nindi tetap tenang, "Saya nggak memaksa Seno menyamar jadi perempuan dan masuk ke asrama wanita. Bahkan, tadi malam dia menyerahkan beberapa bukti soal keluarga Morris untuk memohon belas kasihan saya."
Suara pengacara itu lan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link