Bab 296
Nando sedikit panik, lalu berkata, "Maksudku bukan begitu."
Ia sungguh ingin berbuat sesuatu untuk wanita itu.
Nindi meraih mikrofon, menatap semua orang yang hadir di sana dan berkata, "Dulu, aku memang pernah menjadi bagian dari keluarga Lesmana, tapi sekarang sudah bukan. Sekali lagi aku tegaskan, aku nggak ada hubungan apa pun dengan keluarga Lesmana!"
Mendengar ucapan Nindi, Nando merasakan tekanan yang sangat besar. Namun, ia kesulitan untuk merespons dengan perkataan yang sesuai.
Hanya saja, Sania memanfaatkan kesempatan ini untuk berbicara, "Nindi, niat Kak Nando baik kok, kenapa kamu malah mempermalukannya di depan semua orang begini? Kamu nggak tahu kan seberapa irinya aku padamu."
Kakak senior yang berdiri di samping Nindi mencibir. "Sania, kamu tuh cuma anak sopir, bisa-bisanya masuk di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan merebut posisi orang lain? Kamu sadar diri nggak sih?"
"Iya tuh, kalau anak sopir saja bisa kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sudah pasti biasanya keterl

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link