Bab 384
Karena Sania tidak menyangka, percakapan hari itu didengar seluruhnya oleh Mario.
Sania dengan kaku berkata, "Pak Cakra, kamu benar-benar salah paham soal kami. Kak Nindi selalu punya masalah sama kami."
"Dengan keluarga licik macam kalian, jangankan Nindi yang punya masalah, aku juga punya masalah!"
Mario menggulung lengan bajunya. "Pergi, cepat pergi dari penglihatanku," usirnya.
Sania benar-benar tidak rela. "Kak Nindi, Kak Nando sangat berharap bisa ketemu kamu buat terakhir kali. Kamu harus sekejam ini?"
Mario mengambil sampanye dan menyiramnya ke arah Sania sambil berkata, "Diamlah, perempuan licik."
Jangan kira dia tidak bisa melihat trik gadis ini.
Dia paling benci pada gadis yang licik.
Sania berteriak. Hari ini, dia memakai gaun baru yang sangat mahal.
Namun, dia tidak berani marah kepada Mario. Lagi pula, dia tidak mampu menghadapi orang-orang dari keluarga Julian.
Dia terpaksa menunjukkan kelemahan di depan pria jelek yang ada di sampingnya, sementara penjaga bunga itu juga

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link