Bab 390
Nindi terbatuk sekali. "Nggak perlu panggil dokter."
"Nona Besar, jangan bercanda."
"Aku nggak bercanda. Aku yang pukul dia sampai pingsan."
Nindi terlihat agak kurang enak. "Dia mengambil ponselku dan nggak membolehkanku pergi."
Sekretaris Candra baru menghela napas lega. "Bos, bukannya nggak kasih izin kamu pergi, tapi mau kamu tinggal agak lebih lama."
"Tapi, mereka nggak pernah tanya keinginanku. Nggak pernah bertanya padaku, apakah aku mau tinggal sama mereka?"
Sekretaris Candra tersenyum pahit. "Saya tahu. Bagaimanapun juga, dulu, saya coba meyakinkan bos. Dia nggak mendengarkan saya, sekarang menyesal juga nggak ada gunanya."
Nindi tahu, dia tidak bisa pergi, suasana hatinya sangat gelisah.
Tidak lama kemudian, Kak Nando terbangun dan melihat Nindi duduk di sofa. Dia memperlihatkan ekspresi terkejut. "Nindi, ternyata kamu belum pergi?"
Dengan nada dingin, Nindi menjawab, "Aku mau pulang, mau istirahat."
"Boleh, makan sesuatu dulu. Nanti, aku minta Sekretaris Candra mengantarmu p

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link