Bab 399
Nindi merasa murka dengan kelakuannya.
Wajahnya tampak dingin. "Kamu yakin mau aku yang perankan karakter ini? Kamu nggak takut aku malah ngerusak dramamu?"
"Nggak apa-apa. Toh, kamu adikku. Aku bisa toleransi kalau aktingmu jelek, tapi yang nggak bisa kutoleransi adalah kamu nggak menurut dan selalu menentang aku."
Brando meletakkan naskah di depan Nindi. "Coba perhatikan bagianmu baik-baik. Kali ini, Sania menjadi pemeran utama dan kamu menjadi karakter licik saja."
"Karakter licik seperti itu harusnya kamu kasih ke Sania saja. Dia lebih profesional."
"Cemburu, ya? Kalau kamu mau, panggil aku Kak Brando sekali, dan aku bakal menukar pemeran utama itu ke kamu. Sania menjadi peran pendukung. Begitu. Kamu nggak bisa lagi bilang aku pilih kasih, 'kan?"
Melihat wajah licik Brando itu, Nindi menatapnya dengan dingin. "Kalau kamu berani begini, nggak takut Kak Darren tahu? Dia pasti akan bilang kamu nggak tahu balas budi. Sania punya jasa besar buat keluarga Lesmana."
"Kak Darren itu terlal

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link