Bab 408
Raut wajah Brando tampak sedikit canggung, "Mungkin aku yang salah ingat. Akhir-akhir ini pekerjaan lumayan sibuk."
"Kalau memang nggak ingat, lebih baik berhenti pura-pura jadi kakak yang baik. Di sini nggak ada kamera yang merekam, kok."
Wajah Brando langsung berubah semakin suram.
Sania bergegas maju untuk melerai, "Kak Brando, Kak Nindi memang seperti ini bicaranya. Jangan terlalu dimasukkan ke hati, ya."
Brando pun memanfaatkan kesempatan itu untuk mundur dengan tenang. Dia lalu berbalik dan meninggalkan markas tim.
Galuh berkata dengan geram, "Orang macam apa sih dia? Selama ini cuma pura-pura baik. Aku benar-benar ingin membuka kedoknya di depan semua orang!"
"Dia itu artis. Tanpa bukti yang kuat, nggak akan ada seorang pun yang percaya omonganmu."
Terlebih lagi, Brando selalu membangun citra sebagai kakak yang perhatian. Mustahil dia bisa mengalahkan Brando di hadapan para penggemar hanya dengan ucapan semata.
Nindi mengedarkan pandangan ke setiap anggota tim, "Oke, ayo kita ki

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link