Bab 430
"Nindi, kamu berkata begitu karena kamu nggak bisa menjelaskannya 'kan?"
Sania menambah panasnya suasana, "Nindi, Kak Brando nggak bisa mengalahkan para perusuh saat itu, bagaimana mungkin seorang gadis kecil kayak kamu bisa lolos? Ini nggak masuk akal."
"Ya, akhirnya aku tertangkap, dan aku diancam harus menelepon seseorang dan meminta dia menebusku secara langsung."
Nindi menatap Brando, "Pada akhirnya, aku nggak meneleponmu. Aku menelepon keluarga kita yang lain."
Brando mengerutkan bibirnya dan bertanya, "Siapa? Kak Nando?"
Ketika Sania mendengar itu, ia menebak bahwa orang itu adalah Kak Nando, "Tapi Kak Nando selalu lebih menyukai Kak Nindi."
Selama itu kata-kata Nando, dia bisa menyangkalnya.
Nindi menatap Sania sambil tersenyum tipis, "Sayang sekali, aku mengecewakanmu. Aku menelepon Darren."
Ekspresi wajah Sania langsung berubah.
"Apa kamu menelepon Darren?"
Apa yang harus aku lakukan?
Saat ini, mobil Darren kebetulan diparkir di dekatnya. Dia membungkuk dan keluar dari mobil,

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link