Bab 103
Cita-cita masa kecil ayah adalah belajar kedokteran, tetapi dia terpaksa merelakannya demi meneruskan bisnis keluarga.
Namun, bibir tipis Bernard malah berkata, "Hanya untuk menyelamatkan seseorang!"
"Kalau kamu? Apa motivasi awalmu belajar kedokteran?" Bernard balik bertanya.
Dia sudah tahu bahwa Sania adalah adik juniornya.
Sedangkan, perihal apakah Sania adalah Dewi Nia, dia masih mencari ... mencari jawabannya.
Sania tampak tertegun sejenak. Bulu matanya sedikit bergetar.
Kemudian, dia menatap mata Bernard dengan tatapan jernih dan berani.
Sebenarnya, dia belajar kedokteran hanya untuk menyelamatkan satu orang.
Namun, Sania malah berkata, "Tentu saja, demi menyelamatkan semua orang yang menderita di dunia."
Meski Sania mengucapkan dengan santai, tetapi terlihat ketulusan yang tidak bisa disembunyikan dari matanya.
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
Bernard menatap Sania lekat-lekat. Tatapan matanya penuh dengan gairah dan kelembutan yang tersembunyi.
Keindahan yang langka i

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link