Bab 130
Febi menjerit kesakitan, seluruh wajahnya meringis.
Entah sejak kapan Bernard muncul di sisi Sania.
Dia mengenakan jas yang pas dengan tubuhnya, wajahnya tanpa ekspresi dan memancarkan aura yang membuat orang enggan mendekat.
Sejak kapan Bernard datang?
Semua orang terkejut dan segera berdiri.
Bernard melepaskan tangan Febi seperti sedang melempar sesuatu yang kotor.
Dia melihat pria gemuk yang membungkuk kesakitan itu, suaranya terdengar datar,
"Kamu nggak pantas menyentuhnya!"
Febi terhuyung-huyung melangkah mundur, menutupi pergelangan tangannya yang terkilir. Keringat dinginnya mengalir deras, tetapi dia tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.
Hanya dengan sebuah tatapan, pengawal langsung melempar orang ini keluar.
Sania mengangkat kepalanya, melihat wajah samping Bernard yang dingin dan keras.
Kemunculannya terlalu tiba-tiba.
"Sania, ayo kita bicara."
Suaranya tidak keras, tetapi mengandung perintah yang tidak bisa dibantah.
Sania bahkan tidak mengangkat kepalanya, bibir merah

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link