Bab 142
Gerakannya dilakukan dengan sangat halus dan alami, sama sekali tidak terlihat seperti disengaja.
Di mata Karina terlintas rasa terkejut yang seketika berubah menjadi kepatuhan. Gadis itu mengangguk.
"Aku akan menuruti Kak Bernard."
Dari samping, Sania yang menonton pertunjukan "cinta" ini merasa sedikit tidak nyaman. Dia pun diam-diam mengalihkan pandangannya.
Riko tersenyum dan berkata dengan makna terselubung, "Sepertinya, Pak Bernard dan Nona Karina akan segera mendapatkan kabar baik. Selamat sebelumnya."
Setelah itu, dia menoleh ke Sania.
"Aku akan menyapa Profesor Albert. Aku akan segera kembali, lalu kita akan pulang."
Sania mengangguk, lalu juga berbalik dan pergi.
Karina mendongak menatap Bernard, suaranya lembut dan manja.
"Kak Bernard, aku akan mulai syuting minggu depan. Upacara pembukaannya di Kota Ranji. Apa kamu akan datang untuk melihatku nanti?"
Tatapan Bernard sama sekali tidak terfokus pada Karina, pria itu hanya menjawab dengan asal.
"Tentu saja."
Penampilannya yang

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link