Bab 217
Tak disangka, dua pengawal membawa sebuah kursi emas dari samping dan meletakkannya di samping Sania.
"Nona cantik, silakan duduk!" Suara Pak Stefan terdengar begitu berat dan hangat, sama sekali tidak seperti seseorang yang baru saja marah.
Orang-orang membisu.
Tak berani menebak maksudnya, mereka segera menyingkir. Dua pengawal berdiri tiga meter jauhnya, menciptakan ruang pribadi untuk mereka berdua.
"Terima kasih!"
Sania mengangguk sedikit, duduk dengan gugup, lalu langsung ke inti pembicaraan. "Halo, Pak Stefan, aku Nova. Aku ingin meminta bantuan Pak Stefan!"
"Sebentar!" Hanya dengan satu tatapan Pak Stefan, dua pelayan segera membawa sebuah meja persegi. Tak lama, barisan koki masuk, menyajikan hidangan lezat di atas meja, paha kambing, steik, sup kental, roti ... bahkan menyalakan lilin di atas tempat lilin.
Sania terpaku melihat pemandangan itu.
Pak Stefan mengangkat gelas anggurnya. "Entah apakah Nona Nova berkenan makan malam bersamaku?"
"Eh, tentu saja, aku merasa terhormat

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link