Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 22

Perasaan berdebar kala itu memang nyata. Dia jatuh cinta pada Karina. Rasa terima kasih karena telah diselamatkan, bercampur dengan ketertarikan pada pandangan pertama, menjadi belenggu tak kasat mata yang mengikatnya erat. Bernard terdiam sejenak, menekan gejolak emosi yang bergolak di hatinya. "Ke depannya, jangan lakukan hal bodoh lagi." Dia mengulang kalimat itu sekali lagi, kali ini dengan nada yang lebih tegas. Kemudian, nada bicaranya berubah, mengandung peringatan. "Aku juga berharap ke depannya, kamu jangan lagi mengganggu Sania. Sebentar lagi, dia bukan lagi anggota Keluarga Ferdian." Jantung Karina berdebar kencang. Bernard benar-benar akan menceraikan Sania? Bagus sekali! Namun, Sania tidak memperlihatkan sedikit pun kegembiraan itu di wajahnya. Dia tetap menampilkan sikap manis dan patuh, lalu mengangguk mantap. "Mm, aku mengerti, Kak Bernard. Selama dia nggak mengusikku, aku pasti nggak akan mengganggunya." Bernard mengangguk puas, lalu mengusap lembut kepalanya. "Kakek m

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.