Bab 235
Embusan angin besar yang dipicu oleh baling-baling helikopter menggulung debu di tanah.
Helikopter itu dengan cepat naik, lalu berbalik arah, terbang menjauh tanpa menoleh lagi.
Setelah helikopter lepas landas, kelima anggota tim itu tidak lagi berniat menyerang, dan segera mengumpulkan pasukan, bersiap untuk mundur.
Wajah Sarah pucat pasi. Dia buru-buru turun dari kursi penumpang depan, dan berlari ke sisi Riko, menopang tubuh pria itu yang hampir roboh.
"Kak Riko, bagaimana keadaanmu? Lukamu ... "
Namun, Riko seolah-olah tidak mendengar ucapannya.
Dia terus menatap helikopter yang terbang makin jauh, dan akhirnya menghilang di cakrawala.
Sepasang mata yang biasanya dalam dan memikat itu, kini dipenuhi kebencian tak berujung dan niat membunuh yang dingin.
Seolah-olah dia hendak membakar habis helikopter itu!
Deru turbin helikopter perlahan mereda, lalu mendarat di landasan di pemandian air panas Puncak Mega Tirta.
Senja kian dekat.
Puncak gunung diselimuti cahaya merah senja, yang mer

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link