Bab 258
Setelah selesai berbicara, Windi menarik napas dalam-dalam, berdiri tegak, melepaskan tangannya, dan bersiap untuk melangkah keluar dari kolam.
Namun, Sandi menggenggam pergelangan tangannya dengan erat.
Pria itu membuka mulut pelan, suaranya terdengar agak gugup. "Kamu masih menyewa pengawal seharga 10 miliar?"
Windi merasakan getaran yang kuat di dalam hatinya.
Jadi, pria itu ... mengakuinya?
Windi masih memalingkan wajah. Sambil menggigit bibir, dia menjawab pria itu.
"Nggak ada uang. Aku nggak punya apa-apa, selain nyawaku."
Mendengar itu, Sandi menyunggingkan senyum, lalu berkata dengan tegas, "Kalau begitu, serahkan dirimu sebagai gantinya."
Belum selesai berbicara, dia tiba-tiba menarik Windi ke dalam pelukannya.
Tidak lama kemudian, pria itu menciumnya, menutup rapat semua teriakan dan protes yang belum sempat keluar dari bibirnya.
Lembut dan penuh perasaan, tetapi disertai kekuatan yang tidak bisa ditolak.
Ciuman Sandi mendominasi dan penuh gairah, seolah ingin mengeluarkan se

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link