Bab 264
Sania mengangkat pandangannya, mengalihkan tatapan dari bulan yang terang ke wajah samping Bernard yang diterangi cahaya bulan.
Topeng emas di wajahnya memantulkan kilau dingin, membuat Sania sejenak merasa asing.
Sania menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan nada serius, "Kalau suatu hari aku mati, tolong jangan kuburkan aku."
Suaranya pelan, tetapi terdengar jelas di telinga Bernard.
"Jalan hidupku di kehidupan berikutnya ... aku ingin menentukannya sendiri."
Setelah berkata begitu, dia tersenyum tipis, tetapi sorot matanya berkilau oleh air yang tertahan.
Dulu, dia pernah percaya bahwa cinta bisa menaklukkan segala rintangan. Baik itu jarak, kesulitan, bahkan takdir. Dia yakin bahwa jika ada kemauan, segala halangan bisa diatasi. Namun, pada akhirnya dia kalah telak oleh waktu.
Kesalahan yang sama, dia tidak ingin mengulanginya lagi!
Dada Bernard terasa seperti ditusuk benda tajam.
Dia berharap ... nggak lagi menjadi pasanganku di kehidupan berikutnya?
Atau, dia nggak berhara

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link