Bab 267
Dia melangkah mendekati Sania, menurunkan nada suaranya, tetapi ucapannya penuh ketegasan yang tidak memberi ruang untuk penolakan.
"Nanti, aku akan temani kamu ke sana."
Siapa sangka, Sania bahkan tidak menoleh padanya. Dia langsung berkata kepada Sandi, "Pak Sandi, nanti tolong antar aku ke sana."
Sandi mengangguk datar. "Ya."
Wajah Bernard seketika menghitam seperti arang, amarah langsung memenuhi kepalanya.
Dia nggak percaya padaku?
Dia lebih memilih percaya dengan orang luar?
Dua kelompok pun bersiap untuk melakukan pertukaran.
Erwin menatap tajam tabung reaksi di tangan Sania, lalu bertanya.
"Gimana aku tahu kalau penawar itu asli?"
Sania membalas dengan nada dingin.
"Asal datamu asli, maka penawarku pasti bisa mengatasi racun di tubuhmu."
"Kamu orang pintar, jangan sampai main-main dengan nyawamu sendiri."
Jawabannya tajam, melemparkan tekanan kembali ke pihak lawan.
Keputusan hidup atau mati ada di tangan kedua pihak, tidak ada yang bisa mengambil keuntungan sepihak.
Erwin berp

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link