Bab 279
Perintah terakhir itu bagaikan petir di siang bolong!
Bernard pergi ke ruang kerja dan menelepon Pak Raka dengan nama Pak Stefan.
Dia melaporkan kondisi beberapa hari terakhir. Belakangan ini, dia kadang melakukan hal-hal aneh yang tidak bisa dikendalikan.
Pak Raka menenangkannya, mengatakan bahwa dalam lima atau enam hari lagi dia akan kembali, dan akan membawa penawar bersamanya. Dia juga menitipkan agar dia menjaga baik-baik Sania.
Setelah menutup telepon, hatinya sedikit tenang.
Bagaimanapun, Pak Raka adalah guru dari Dewi Nia. Racun ini memang tidak akan menyulitkannya.
Riko sudah memperhitungkan segalanya, tetapi tetap saja dia luput soal ini!
Menjelang siang, Sania sempat kembali ke Puncak Mega Tirta.
Windi tampak ceria, menggandeng lengan Eko sambil berseru ingin pergi melihat "Festival Pernyataan Cinta".
Begitu melihat Sania, kening Eko langsung berkerut. "Sania? Kenapa matamu merah seperti kelinci? Siapa yang menyakitimu?"
Sania buru-buru menenangkan diri. "Nggak apa-apa, tad

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link