Bab 297
"Buk!"
Begitu pintu terbuka sedikit, langsung didorong kuat dari luar.
Dua pengawal berbadan tegap mengenakan jas hitam berdiri tanpa ekspresi, menghalangi jalan keluar Sania.
"Kalian siapa? Ini di mana?" Sania terkejut sekaligus marah. "Aku ingin bertemu tuan kalian!"
"Sania, sudah bangun." Suara yang begitu akrab hingga membuat tulangnya menggigil terdengar dari belakang.
Riko.
Dia membawa nampan berisi semangkuk bubur panas yang masih mengepul.
Sorot mata Sania langsung meredup, seperti permukaan danau yang membeku..
Dia mundur perlahan kembali ke dalam kamar
Riko melangkah masuk dengan kaki panjangnya, lalu menutup pintu dari dalam.
"Klik."
Suara pintu terkunci membuat jantung Sania berdebar.
"Lapar nggak? Aku suruh koki masakkan bubur untukmu." Nada suara Riko lembut, gerakannya saat mengambil mangkuk dari nampan pun sangat hati-hati.
"Kita di atas laut? Kamu mau bawa aku ke mana?" Wajah Sania tampak muram, suaranya menahan amarah.
Riko berjalan ke jendela dan menarik tirai berat

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link