Bab 84
Pemandangan di depannya membuatnya tertegun sejenak.
Sania sudah berganti pakaian rumah berwarna krem pucat, berdiri dengan satu kaki, dengan agak canggung melompat keluar dari pintu kamar mandi.
Di lantai, sebuah gelas kaca pecah berkeping-keping.
Melihat pria itu menerobos masuk, wajah Sania tampak agak malu. Dia lalu menjelaskan dengan suara pelan.
"Itu ... tadi aku nggak sengaja menjatuhkan sesuatu."
Ekspresi tegang Bernard pun melunak. Dia melangkah cepat, dan tanpa banyak bicara langsung menggendongnya lagi.
"Canggung sekali," gumamnya rendah, lalu membawa Sania turun ke lantai bawah.
Di lantai bawah, sarapan mewah telah tertata, perpaduan menu oriental dan barat.
Seorang pelayan menghidangkan semangkuk sup ayam. "Bu, ini sup yang dimasak khusus atas perintah Pak Bernard."
Wajah Sania langsung berubah muram. Dia tidak mengatakan apa pun.
Bernard melambaikan tangan, menyuruh pelayan itu mundur.
"Hal yang terjadi sebelumnya nggak akan terulang. Orang-orang di sini sangat bersih, se

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link