Bab 58
Dion menunggu di bawah.
Dia tidak menyangka, yang turun hanya Arvin seorang.
Dia melihat ke atas, jendela apartemen Nadine sudah menyala.
Arvin menyalakan rokok, mulai mengisapnya.
Bukan karena kecanduan, dia hanya mengisapnya saat suasana hati buruk.
Dion berpikir sejenak lalu berkata jujur, "Pak Arvin, aku sudah periksa Nyonya baru saja ke poliklinik luka bakar, dokter bilang luka tangannya terkena air."
Rokok di tangan Arvin langsung dipatahkan.
...
Apartemen sunyi.
Nadine menyalakan lampu, punggungnya terlihat sedih.
Ariel memeluknya.
Nadine menatap ke luar jendela dan berkata pelan, "Ariel, aku baik-baik saja, hanya merasa sedikit lelah."
"Aku mengerti." Ariel menepuk punggungnya menenangkan.
"Aku nggak mengerti, kenapa dia datang mencariku? Padahal dia sudah pergi, kenapa masih datang mencariku?" Nadine tersenyum getir.
Ariel tidak menjawab, juga tidak bisa memberikan jawaban padanya.
Dia tahu, Nadine tidak benar-benar mencari jawaban.
Apa pun jawabannya, masalahnya adalah Arvin

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link