Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 96

Senyum Pak Roni sedikit kaku, refleks melirik ke arah Arvin. Arvin dengan tenang menyesap kopi, seolah tidak merasakan pandangan Pak Roni. Dia memang kejam dari dulu. Pak Roni memilih mengabaikan pertanyaan Nadine dan berkata, "Nyonya, coba lihat apakah ada masalah? Kalau nggak ada masalah, hari ini kita bisa langsung tanda tangan yang ini dulu. Perhiasannya nanti akan dikirim oleh perusahaan asuransi yang menyimpannya. Untuk kontrak lainnya, nanti aku hubungi lagi." Arvin tiba-tiba menerima telepon, ada pekerjaan mendesak yang harus segera dia tangani. Dengan wajah tidak sabar, dia menandatangani dokumen di tempat pihak pertama. Saat pergi, ekspresinya tampak seperti seseorang akan kena marah lagi. Nama "Arvin" yang dia bubuhkan di atas kertas tampak gagah dan tegas. Nadine sempat curiga, apakah Arvin sebenarnya tidak mau bercerai dan sengaja menunda-nunda. Tapi melihat dia menandatangani dokumen perceraian secepat itu, sepertinya bukan begitu. Setelah Nadine selesai menandatangani, P

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.