Bab 98
Nadine mengangkat tangan kirinya. Gelang giok ungu yang berkilau di bawah sinar matahari tampak bening dan indah, "Paling nggak, aku masih punya ini buat dijadikan taruhan. Nona Litya, kamu punya apa?"
Mata Litya langsung berbinar melihat gelang giok ungu cantik itu.
Gelangnya benar-benar cantik. Kalau bisa didapat tanpa keluar uang sepeser pun, itu jelas untung besar!
Ujung jarinya menyentuh kalung berlian di lehernya, "Kalung berlian ini dibuat oleh desainer ternama, nggak kalah dengan gelang giokmu. Aku pasang taruhan kalung ini!"
Nadine mengangguk puas. "Baik, ayo duduk."
Ariel hanya memandang Litya seperti menatap orang bodoh.
Litya sama sekali tidak sadar kalau Nadine sengaja menampilkan gelang itu supaya dia terbawa emosi?
...
Di lantai dua yang tak jauh dari sana.
Darren memandang ke bawah setelah mendengar laporan pelayan, lalu bertanya dengan semangat, "Kamu tebak, apa taruhan Nyonya Nadine?"
Arvin meliriknya sekilas.
"Gelang giok ungu di tangan kirinya." Darren terkekeh. "Ke

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link