Bab 688
Melihat mataku yang berkaca-kaca, ibu mengusap air mataku dengan penuh kasih sayang, "Vanesa, nggak akan terjadi. Setiap orang itu berbeda."
"Nggak, aku tetap takut," ucapku.
Aku menyeka air mata, lalu menggelengkan kepala dan menambahkan, "Aku nggak ingin mengulangi kesalahan yang sama lagi."
Saat aku sedang berbicara dengan ibuku, pelayan di bawah berlari panik ke atas dan berkata, "Nyonya, Nona Vanesa, ada yang tidak beres. Cepat kalian turun dan lihat."
Dia tampak seperti melihat hantu di siang hari.
Aku dan ibuku tertegun, tidak tahu apa yang dikatakan oleh pelayan.
Pelayan panik dan menunjuk ke arah bawah.
Aku turun ke bawah dengan alis berkerut.
Aku tidak melihat siapa pun setelah sampai di ruang tamu. Setelah berpikir sejenak, aku berjalan keluar dari ruang tamu dan melihat sosok yang melintas di pintu gerbang.
Aku tertegun dan mengira bahwa aku salah lihat.
Pembantu membantu ibuku turun dari lantai atas.
Ibuku bertanya dengan cemas, "Ada apa? Siapa itu?"
Jantungku berdebar-deb

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link