Bab 11
Keesokan paginya, Wendy langsung pergi ke sekolah.
"Maaf, Nona Wendy, harus ibu kandung yang hadir, orang lain nggak diperbolehkan."
Wendy dengan ramah berkata, "Pak, ini 'kan masalah kecil, bisa nggak Anda berbaik hati sedikit?"
Setelah itu, dia mengeluarkan sebuah amplop tebal.
"Ini sedikit perhatian dari saya."
Namun, begitu amplop itu didorong, kepala sekolah itu langsung tertawa dingin.
"Apa Anda kira ini seperti sekolah lain? Nona Wendy, kalau itu maksud ketulusan Anda, saya sarankan Anda pergi saja lebih cepat."
Ini sekolah internasional.
Setiap anak di sini tidak ada yang biasa-biasa saja; mereka kaya atau berpengaruh.
Apa dia kira semua orang bisa dibeli dengan uang?
"Kamu! Suamiku 'kan CEO Grup Kusuma, kamu akan menyesal!"
Tepat saat itu, pintu kantor terdorong, Jodi berjalan masuk dengan wajah muram.
Wajah Wendy langsung berubah.
Sikap sombongnya sebelumnya hilang seketika.
Dengan suara gemetar, dia berkata, "Kak Jodi, kapan kamu datang?"
"Pak Jodi, kehadiran Anda tepat seka

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link