Bab 21
Lana sudah mendengar sebelumnya bahwa keluarga Samuel tidak berada dalam kondisi kaya.
Jadi, selama ini Samuel selalu belajar dengan rajin dan hemat.
Untuk memperhatikan perasaannya, Lana memilih sebuah warung kecil yang tidak terlalu jauh dari sekolah, tetapi rasanya cukup enak.
"Sudah terbiasa di sini?"
Saat berbicara, Samuel selalu dengan sengaja atau tidak sengaja menatapnya.
Matanya menyimpan sesuatu yang membuat Lana agak bingung.
Lana tersipu dan mengangguk. "Sudah terbiasa."
"Kalau ada yang nggak dimengerti, bisa tanya padaku. Maksudku bukan hanya soal profesional juga."
"Kalau begitu, aku akan merepotkan kamu."
"Nggak, selama itu untukmu, nggak akan merepotkan."
Beberapa hari berturut-turut, Samuel menunggu Lana selesai kelas, dan menemani ke laboratorium.
Keduanya bersama terasa santai.
Banyak orang menanyakan kepada Lana, apakah mereka sudah berpacaran.
Lana hanya menggelengkan kepala.
"Saat ini, kami hanya rekan kerja."
Mengapa hanya sementara?
Lana bukan orang bodoh. Dia b

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link