Bab 41
Sementara itu, saat melihat pemandangan ini, Wenny hanya diam saja. Dia tahu bahwa Kayla sedang berusaha mencari perhatian, sehingga dia pun tak ingin ikut bermain dalam permainan yang membosankan itu.
Bu Helen memikirkannya sejenak, menyadari bahwa Wenny baru saja ditemukan kembali, tentu tidak pantas membiarkannya terus-menerus memasak di dapur.
"Kalau begitu, Wenny, tunggu di sini saja ya, Nak."
Wenny mengangguk manis tanpa menolak. "Baiklah."
Kayla mengikuti Bu Helen masuk ke dapur, namun tetap sesekali melirik ke arah Wenny, sambil dengan sengaja mendekat dan bersandar manja pada Bu Helen.
Namun, Wenny sudah bukan gadis kecil yang akan merasa iri atau cemburu. Seandainya dia ditemukan sepuluh tahun lebih awal, mungkin dia akan merasa sensitif dan getir. Merasa bahwa dirinya, sebagai putri kandung, harus berbagi kasih sayang dengan orang lain.
Namun, setelah mengalami pahitnya kehidupan, Wenny bahkan hampir lupa sudah berapa banyak kesulitan yang dia lalui.
Kini, sedikit saja perha

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link