Bab 75
Kayla mengangguk dengan patuh.
Wenny berusaha menenangkan emosinya, tetapi ketakutan yang besar perlahan-lahan membungkus hatinya.
Dia juga sangat ingin tahu apakah dia dan Kayla berasal dari panti asuhan yang sama!
Suara dingin Wenny terdengar. "Ibu, Ayah, bagaimana kalau kita pergi ke panti asuhan bersama Kayla?"
Wajah Kayla kaku, tubuhnya sedikit bergetar, nyaris tak terlihat.
Kedua orang tuanya mendongak dengan bingung. Dengan ekspresi tenang, Wenny melanjutkan, "Apa Kayla juga diambil dari panti asuhan? Apa kalian pernah berpikir untuk membantu Kayla mencari orang tua kandungnya?"
Saat mengatakan ini, pandangan Wenny tanpa suara jatuh di wajah Kayla.
Mata Kayla tampak menyiratkan emosi yang dalam, dan jari-jarinya mengepal makin erat.
Melihat situasi itu, Bu Helen agak mengernyitkan alisnya. "Saat kami membawa Kayla, orang tuanya sudah meninggal."
Wajah Wenny tetap tenang, suaranya tidak keras atau lemah. "Kalau begitu, kenapa kita nggak pergi ke panti asuhan bersama Kayla hari in

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link