Bab 53
Seiring dengan gerakan Daniel, gaun sutra panjang berwarna merah muda itu terangkat ke atas, memperlihatkan kulit yang lebih halus daripada gaun sutra itu sendiri.
Mata Daniel menjadi gelap. Dia mengambil salep obat dengan tenang.
Perlahan, dia menarik kakiku, sementara jari-jari panjangnya perlahan membelai pergelangan kakiku.
Aku tersentak karena terbakar oleh suhu jari-jarinya. Dia tertawa pelan, lalu bertanya, "Kenapa kamu begitu tegang?"
"Siapa ... siapa yang tegang?"
Daniel tersenyum, tetapi tidak berkomentar.
Daging lembut di paha itu belum pernah tersentuh sinar matahari, jadi tampak sangat putih dan halus. Aku menarik gaun tidur ke bawah, menutupi kulitku yang terbuka.
Kulit di punggung kakiku belum pernah disentuh orang lain. Entah sengaja atau tidak, jari-jari Daniel menyapunya, menimbulkan rasa gatal.
Karena aku memakai sepatu hak tinggi, tumitku menjadi lecet kemerahan.
Daniel perlahan mengangkat kedua kakiku, lalu berkata.
"Ini memang agak merah dan bengkak."
Daniel melir

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link