Bab 91
Sarah menatapku dengan mata berbinar. Theo menggebrak meja di depannya dan berkata dengan galak.
"Sarah, kamu ini nggak kapok-kapok, ya!"
Sarah menjulurkan lidahnya pada Theo, lalu memeluk lenganku.
"Yang kurestui itu pernikahanku dengan Kakak Cantik. Apa hubungannya denganmu?"
Sarah mengusap-usap wajahnya ke lenganku dan memohon.
"Kak, menikahlah denganku. Atau aku yang menikah dengan Kakak."
Ekspresi Theo menjadi begitu kelam, sementara aku tampak tidak berdaya.
"Uhm .... Aku sukanya pria."
Sarah hendak mengatakan sesuatu, tetapi Theo langsung menyela.
"Sarah!"
Sarah pun mundur dan menutup mulutnya dengan patuh.
Aku menggelengkan kepala sambil tertawa datar, lalu pergi ke dapur sambil mencuci piring. Di belakangku, aku mendengar Theo memarahi Sarah, sementara Sarah memohon ampun pada Theo dengan sedih. Mereka benar-benar seperti musuh bebuyutan.
Ketika aku keluar dari dapur, kedua saudara itu tampaknya telah mencapai kesepakatan. Theo pun berdeham.
"Uhm, apa dia boleh menginap di rum

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link