Bab 34 Tidak Ada Mayat yang Ditemukan
"Dia sudah pulang," ucapnya. Sepasang mata hitam itu masih menatapku lurus-lurus. Pria ini jauh lebih tinggi dariku, mendongak saat bicara dengannya membuat leherku sakit, jadi aku memilih untuk tidak banyak bicara dengannya.
Aku dengan agak kasar membuka botol cairan antiseptik dan kapas untuk membersihkan lukanya. Lukanya cukup dalam sampai daging di dalamnya terlihat jelas. Aku spontan menarik napas. Pisau kecil yang tampak sepele itu ternyata sangat tajam. seandainya penyerangnya seorang pria, mungkin tangan Varrel akan cacat.
"Sssh ...." Entah karena aku terlalu kasar atau bukan, dia sampai menarik napas dingin.
Aku berhenti sebentar, mendongak menatapnya dengan wajah kesal dan berkata dengan nada dingin, Sakit pun tahan saja. Aku bukan Yovie, aku tak bisa mengucapkan kata-kata manis dan lembut untukmu."
Dia hanya menatapku sambil tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Aku enggan banyak bicara dengannya. Setelah cepat-cepat membersihkan mengurus lukanya dan membereskan sa

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link