Bab 90 Jangan Pernah Menyerah
Aku mengambil air yang diberikan ibuku, berkumur lalu menarik napas. "Gejala kehamilan apa?"
"Kebanyakan wanita mengalami gejala-gejala ini setelah hamil. Kenapa kamu begitu bodoh?" goda ibuku sambil tersenyum. Setelah melihat betapa lemahnya aku, ibuku berkata, "Berbaringlah di tempat tidur dan istirahatlah sebentar. Aku lihat kamu muntah banyak. Aku akan mengambilkanmu sesuatu untuk dimakan."
Aku tidak membantah ibuku. Aku mengangguk pelan lalu kembali ke tempat tidur, tanganku tanpa sadar membelai perut bagian bawahku. Gejala kehamilan?
Aku tahu aku hamil atau tidak, tapi kenapa tiba-tiba aku muntah-muntah hebat?
"Apa yang kamu pikirkan?" Suara pelan tiba-tiba terdengar dari samping tempat tidur. Aku berbalik dan melihat.
Ternyata Varrel yang sudah berdiri di samping tempat tidur sambil menatapku.
Aku berhenti sejenak, lalu duduk, menatapnya dan berkata, "Hari ini aku sedang nggak enak badan, jadi aku nggak akan pergi ke Vila Permata Sari." Yovie sudah dibawa kembali ke rumah oleh i

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link