Bab 641
Seperti menyiksa diri sendiri.
Julian membiarkan Victoria melampiaskan emosinya.
Namun, Victoria merasa takut. Dia melepaskan tangannya dan mendorong Julian dengan keras.
Julian mengikuti dorongan itu dan duduk tegak. Gerakannya menarik bekas luka di punggung dan bahunya.
"Sss!" Dia tidak bisa menahan diri dan menarik napas dalam-dalam karena rasa sakit.
Victoria melihat kalau sorot mata penuh amarah di mata Julian sudah memudar. Dia pun duduk dengan ekspresi mati rasa. "Aku ingin pulang."
Ada noda darah di bibirnya.
Namun, darah itu bukan berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari luka di bahu Julian.
Sepuluh jarinya yang halus terasa lengket. Darah dan daging Julian masih melekat di bawah kuku-kukunya.
Keduanya terdiam selama lima menit dalam ketegangan yang mencekam.
Akhirnya, Julian bertanya, "Di hatimu, apa aku sama seperti orang-orang itu?"
"Ya, aku membencimu. Nggak cuma itu, aku juga muak dan takut padamu. Kamu dan Gabriella membuat hidupku berantakan. Aku benar-benar nggak i

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link