Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 719

Pantulan dingin dari lensa kacamata itu membuat hati Victoria berdebar sejenak. "Sepertinya itu bukan urusanmu. Urus saja dirimu sendiri," kata-kata Julian bagaikan seember air dingin yang dituangkan ke arahnya. Victoria yang sudah mencoba berkali-kali akhirnya merasa benar-benar ditolak. Semangatnya yang membara pun perlahan padam. Dia tidak mengerti kenapa sikap Julian terhadapnya tiba-tiba berubah sedingin es, juga tidak tahu di mana dia mungkin telah membuat pria ini tidak senang lagi. Dengan perasaan frustrasi, dia berbalik kembali ke kamar kecilnya dan mulai memesan makan malam untuk dirinya sendiri. Tidak lama kemudian, Bryan mengantarkan makan malam untuk Julian. Mereka makan dengan nikmat di luar dan aroma harum makanan itu membuat perut Victoria langsung berbunyi. Suara Bryan terdengar dari luar. "Nyonya Victoria, kami memesan terlalu banyak makanan. Mau makan bersama kami?" Victoria, yang langsung teringat pada wajah dingin Julian, merasa gentar. "Kalian makan saja, aku baru

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.