Bab 128 Tindakan yang Begitu Kejam
Yansen paham betul, kalau Kirana sudah keras kepala, apa pun yang dikatakan orang tidak akan masuk telinganya.
Dia menarik napas panjang, lalu berkata dengan lembut, "Ikut aku makan dulu, kamu pasti belum sarapan dengan benar, nanti perutmu sakit."
Sambil mengatakan itu, dia hendak menyalakan kembali mesin mobil.
Kirana mengusap air matanya. "Aku nggak lapar, aku mau turun!"
"Memang di perjanjian nggak tertulis kamu harus bekerja di Grup Feriawan, tapi tertulis kalau aku membutuhkanmu, kamu harus siap kapan saja." Dengan terpaksa, Yansen akhirnya mengungkit isi perjanjian.
"Yang dimaksud kebutuhan di perjanjian itu, bukan untuk makan!"
"Kalau begitu, ikut aku pulang ke Teluk Permata, penuhi kebutuhanku."
Kirana hampir saja ingin menggigit lidahnya sendiri.
"Lebih baik makan saja."
...
Kantor Departemen Legal Grup Feriawan.
Setelah menyelesaikan sebuah dokumen, Wanda melihat ada surat pemberitahuan penyelidikan di sistem internal perusahaan.
Dia tersenyum tipis, lalu membukanya.
Isinya

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link