Bab 149 Tidak Tertarik Lagi pada Kirana
"Maaf."
Wanda menundukkan kepala, dan berbalik hendak pergi.
Bu Linda segera berkata, "Dia juga bisa dibilang bagian dari Keluarga Feriawan, nggak ada hal yang perlu dihindari."
Melihat ibu dan anak itu hampir saling berhadapan tajam, siapa pun tidak mau mengalah, Wanda buru-buru berkata, "Tante, aku baru ingat masih ada urusan yang belum selesai. Karena Tante sudah sadar, aku pun lega. Aku kembali dulu untuk mengurus pekerjaan. Nanti kalau sudah selesai, aku akan menjenguk lagi."
Dia mundur beberapa langkah, lalu meninggalkan kamar rawat, bahkan menutup pintu di belakangnya.
Saat ini, di ruangan itu hanya tersisa Bu Linda dan Yansen berdua.
Alat pemantau masih berbunyi, bau obat antiseptik menyebar di udara, disertai arus yang samar bergerak.
Sejak Bu Linda diselamatkan setelah penculikan dan menderita depresi berat, Yansen menuruti semua permintaan ibunya, kecuali soal pernikahan.
Hanya yang satu itu tidak bisa.
"Wanda itu sebenarnya kurang apa untukmu? Sedangkan wanita pembantu itu,

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link