Bab 434 Ibunya adalah Orang Ketiga
Gadis kecil itu juga sangat suka makan permen, wajah kecilnya bulat seperti bakpao dengan dua mata besar yang berkedip-kedip.
"Di sisi Tante Janna ya ... " Yansen menahan napas, bergumam pada dirinya sendiri, "Sebentar lagi kamu bisa bertemu dia."
...
Saat Wanda pertama kali melihat Ryan, dia sempat terpaku, lalu hatinya dipenuhi rasa iri dan benci.
Kenapa semua pria di sekitar Kirana begitu hebat!
Tadi dalam perjalanan ke sini, dia sempat mencari informasi tentang Ryan. Meski latar belakang keluarganya jauh dibanding keluarga Yansen, tetapi tetap bisa disebut pemuda berbakat. Wajahnya berdarah campuran dengan garis tegas, tubuhnya tegap dan tinggi, dan riwayat hidupnya sangat luar biasa.
Sedangkan Wanda, dia sudah belajar keras belasan tahun, selalu berusaha jadi yang paling sempurna dalam segala hal. Dia merasa wajah dan kemampuannya tidak kalah dari Kirana. Namun, kenapa tidak ada satu pun pria yang begitu bersusah payah mengejar dirinya!
"Nona Wanda, halo."
Ryan memilih ruang priba

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link