Bab 446 Akhirnya Kamu Jatuh ke Tanganku
Pada saat ini, Kirana tahu bahwa target orang-orang ini bukan Janna, juga bukan Talia, melainkan dirinya sendiri.
Ponsel di tangannya berdering berkali-kali, itu telepon dari Yansen.
Namun, dia tidak punya kebiasaan menyunyikan ponsel, dan sopir yang mengemudi di depan juga mendengarnya.
Setelah melirik nama di atasnya, sopir itu menyeringai dingin. "Berikan ponselnya padaku, sekarang juga! Jangan main-main. Kalau nggak, lihat saja siapa yang lebih cepat, kamu memanggil bantuan, atau orangku mengirim anakmu ke akhirat!"
"Aku berikan." Kirana memutus telepon Yansen lebih dulu, lalu mematikan ponsel dan menyerahkannya kepada sopir.
Melihat dia begitu patuh, sopir itu meliriknya dengan puas. "Cantik sekali, pantas saja jadi duri di mata orang lain!"
Kata "duri di mata orang lain" itu membuat Kirana langsung mengunci identitas orang yang menculiknya.
Bagaimanapun, selain Wanda dan orang tua Yansen, tidak ada yang menganggapnya sebagai duri di mata mereka!
Sepertinya mereka sudah tidak saba

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link