Bab 47 Tiba di Jintara
Melihatnya begitu serius, seolah membicarakan pekerjaan padahal yang dibicarakan adalah pernikahan mereka, Yansen menghela napas berat.
"Tunggu sebentar lagi."
Mungkin dirinya memang terlalu terburu-buru.
...
Pagi berikutnya, asisten datang menjemput mereka ke bandara.
Sepanjang perjalanan, Yansen terus berkomunikasi dengan para pemegang saham, sibuk sampai tidak sempat minum, baru setelah naik pesawat dia bisa bersandar di kursi untuk beristirahat sejenak.
Kirana tentu tidak mengganggunya. Kebetulan dia bisa memanfaatkan waktu itu untuk memeriksa materi yang dikirim Pak Lukas.
Makin dalam dia mempelajari proyek ini, makin banyak pula pertanyaannya.
Perusahaan efisiensi energi itu memang punya prospek menjanjikan, tapi ... apa harus sampai merepotkan seorang presdir seperti Yansen, untuk pergi sendiri ke Kota Jintara?"
Kalaupun investasinya dilipatgandakan, tidak akan cukup untuk menarik perhatian orang sehebat itu.
Mungkin dia masih ada urusan lain yang perlu ditangani.
Dari Kota Bent

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link