Bab 236
Setelah sampai di restoran, Ian dibawa pelayan berjalan masuk ke dalam. Begitu dia menengadahkan kepala, dia melihat ada wanita muda yang duduk di dekat jendela.
Rambut panjang coklatnya terurai di belakang, lalu mengangkat gelas kopi sambil menatap keluar jendela sehingga hanya terlihat satu sisi wajah putihnya. Sinar matahari menyinari satu sisi wajahnya. Setelah melihat ini, jantung Ian berdebar cepat.
Dia berjalan cepat ke sana dengan senyum yang ceria. Baru saja mau menyapanya, Rachel sudah menolehkan kepalanya untuk melihatnya.
Setelah melihat jelas wajah Rachel, senyuman Ian menjadi kaku. Rasa ingin melihat sampai jantung berdebar tadi tiba-tiba berubah menjadi rasa kecewa.
Temperamennya sangat bagus, tapi wajahnya tidak termasuk begitu cantik, bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Sinta.
Namun, terpikir dengan latar belakang keluarganya, Ian langsung tersenyum dan mengulurkan tangan dengan antusias, "Halo, namaku Ian Kareem, apa kamu adalah Nona Rachel?"
Rachel meletakkan gelas

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link