Bab 318
Thalia sempat terdiam sejenak, lalu perlahan berkata, "Aku kirim pesan tapi kamu nggak jawab, jadi aku datang melihatmu."
Dingin di wajah Zavier perlahan surut.
Dia berkata dengan suara rendah, "Aku nggak apa-apa. Kamu nggak perlu datang."
Dari penampilannya, memang kelihatan dia tidak terluka. Jas dokternya masih rapi dan bersih, tidak ada bekas tarikan.
Sebaliknya, Hanisha jelas berbeda.
Orang yang biasanya sangat rapi dan memerhatikan penampilan, bajunya kini kusut, bahkan dua kancing di jas dokternya terlepas.
Dia terlihat agak berantakan.
Namun saat Thalia memandangnya, Hanisha justru merasa tidak enak.
Begitu teringat bagaimana tadi dia dipukul, dimaki, bahkan dikejar dengan pisau sambil disorot kamera wartawan, tubuh Hanisha langsung menggigil.
Hanisha menatap Thalia dan berkata dengan suaranya serak, "Apa maksudmu sekarang? Kasihan atau menyindirku?"
Mata Hanisha memerah, wajahnya pucat pasi.
Thalia tertegun. "Nggak ada yang mau kejadian seperti ini terjadi."
"Aku nggak mau mel

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link