Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 362

Hanisha menatap Zavier lekat-lekat sambil berusaha menenangkan dirinya. Hanya saja, Hanisha tidak bisa menahan dirinya dan berkata dengan suara yang sedikit tajam, "Apakah kamu nggak suka orang lain sentuh barangmu atau nggak suka aku sentuh barangmu?" "Zavier, dulu kamu bukan orang yang seperti ini. Apakah kamu merasa aku sangat kotor?" "Jadi kamu juga merasa jijik padaku?" Emosi Hanisha meluap-luap. Meskipun Hanisha mengonsumsi obat setiap malamnya, dia masih bisa memimpikan hal-hal yang kotor itu. Wajah Santo yang jelek dan adegan-adegan yang membuatnya sangat ingin mati. Dia menatap Zavier lekat-lekat sambil mengepalkan tangannya. Kukunya bahkan sampai tertancap di telapak tangannya. Zavier mengerutkan keningnya, tapi nada bicaranya tetap terdengar dingin. "Pikiranmu berlebihan." Hanisha mencibir. Liana dan Andre selalu mengawasi gerak-gerik Hanisha. Jadi mereka datang pada saat ini. Liana langsung bertanya pada Zavier, "Zavier, apa yang kamu katakan pada Hanisha? Jelas-jelas kamu

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.