Bab 384
"Awalnya kami mau minta keadilan untukmu, tapi nggak disangka malah menambah masalahmu, kami minta maaf."
Santi juga berkata sambil berlinangan air mata, "Kami adalah seorang petani yang nggak berpendidikan dan juga nggak punya latar belakang. Jackry, maaf karena sudah mempermalukanmu."
Rongga mata Jackry semakin memerah. Jackry mengerutkan bibirnya dengan rapat, selain itu urat-urat juga menonjol di punggung tangannya yang terkepal. Entah seberapa kuat Jackry mengepalkan tangannya.
Beberapa saat kemudian, dia hendak pergi sambil berkata dengan marah, "Aku ... akan ... pergi .. cari ... mereka!"
Tiara segera menahannya. "Untuk apa kamu cari mereka sekarang? Paman dan Bibi masih berbaring di sini! Kamu bukannya rawat mereka, tapi malah mau pergi ke Grup Dinta?"
Thalia juga takut dia bersikap dengan impulsif dan berkata, "Benar, jangan bertindak dengan impulsif."
Setelah itu, Thalia menurunkan tatapannya sambil berpikir selama beberapa saat. Dia membungkuk ke arah Zaka dan Santi, lalu be

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link